Selasa, 09 November 2010

PUISI 2

Beranjak melupakanmu

Kemana kita harus pergi
kepedihan perpisahan akan membuatku perlahan melupakanmu
Luka dari cinta perlahan akan pulih
Bahwa semua mimpi palsu akan runtuh perlahan lahan
Hatiku mau membuang bayanganmu
Momen luka ini belum berakhir
Kau meninggalkanku dengan penuh tumpukan kenangan
Dan akan aku simpan rapat dalam hatiku

Kenangan Yang Telah Usang

semuanya telah hilang
semuanya telah berlalu
namun bayangmu masih tetap membekas dihati
senyumu takkan pernah terganti
bagi awan yang merindukan langit serta hujan yang merindukan pelangi
inilah diriku yang hanya bisa mengingatmu
namun takkan pernah bisa memlikimu

Cahaya Kasih

sebuah cinta dari hati
tak pernah kurasakan
sebuah hati yang tersakiti
tak pernah kau perdulikan
ku hanya menunggu cahaya kasih
yang entah kapan ku dapatkan

Kau Duakan Cintaku


apa yg kau banggakan dari dia?
kau belum tau semuanya.
sedangkan padaku, kau tau apa saja, semuanya.

Saayang, kesalahanmu saat ini tak bisa ku bendung lagi.
sungguh aku kecewa.
mungkin aku tidak tampan seperti dia.
materi yg ku punya pun tak seberapa banding dengannya.
hanya secuil bila kau bandingkan aku dengannya.
tp satu yg boleh kau lebihkan dariku.
“kau dekat denganku, ku terbuka, tak sedikitpun hal yg luput dari kejujuranku, dan telah kau ketahui semua pun tak hanya dariku.”

apa bandingnya dengan pengetahuanmu tentang dia?
kau terlalu cepat tergoda.
hanya sepatah kata indah saja kau sudah terbawa asmara.
seulas senyum kau terima dengan hati penuh gembira.
dan dengan separuh kalimat memelasnya saja kau sudah bisa menyayanginya.

Saayang, aku merindukanmu saat ini.
aku ingin dikau tak lagi menyapanya.
namun itu hanya kata-kata sampah bagimu.

karena kau tak lagi memilihku,
aku anggap saja hatimu mudah teracuni oleh rayuan serta penampilan.

dibalik semua diammu,
didalam kata setia,
dan dipangkal janji manismu,
serta perhatianmu,
kau buruk menilaiku.
kau anggap remeh karma.
kau anggap tiada hukum cinta.

“terserah kamu mau bilang apa!”
pasti kata itu yg kini menumpuk di ujung pangkal lidahmu.

huhh, kau kira aku akan menyerah?
menyerah dan berhenti mengejar kisahku yg dahulu denganmu?
indah tak terkalahkan primadani dan lautan.
TIDAK AKAN!
selama kau berjalan bersama dia, hukum karma tetap berjalan.
walau itu pelan, suatu saat nanti pasti datang.

I Love You Forever.

catatlah pada buku harianmu!
dengan huruf tebal dan besar.
serta tanda petik yg jelas terpapar.
“AKU PASTI KEMBALI SUATU SAAT NANTI”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar